Minggu, 20 Juli 2014



 SISTEMATIK REVIEW
Terapi Rosella ( Hibiscus sabdariffa Linn ) untuk Menurunkan
Hipertensi dan Hiperlipidemia pada Pasien Dewasa

Lilis Lismayanti1, Reni Renia Devi2
1 STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya
2STIKes Muhammadiyah Ciamis

Abstrak
Pendahuluan : kemanjuran dan khasiat Rosella sebagai suplemen kesehatan telah banyak dikenal terutama sebagai antioksidan karena mengandung phenolic alami, ascorbic acid, fruit acid dan anthocyanin. Anthocyanin mempunyai manfaat positif terhadap kesehatan, yaitu dapat bekerja bersama antioksidan dan mempunyai efek menurunkan penyakit jantung koroner dan kanker. Berbagai penelitian telah dilakukan baik pada hewan dan manusia dengan menggunakan teknik in vivo dan in vitro. Secara signifikan ditemukan terapi Rosella mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dan bekerja dengan efektivitas yang sama dengan antihipertensi dan tolerability 100% dan mampu menurunkan kadar trigliserida, menurunkan resiko aterosklerosis, meningkatkan kadar HDL dalam darah dan menurunkan berat badan.
Tujuan : untuk mengeksplorasi efek terapeutik Rosella terhadap hipertensi dan hiperlipidemia berdasarkan hasil – hasil penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan.
Metode : Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan melalui artikel / jurnal penelitian sebagai sumber data yang didapatkan dengan menggunakan seacrh engine Proquest dan EBSCO : CINAHL, MEDLINE dan NURSING CENTRE menggunakan kata kunci Hibiscuss OR Roselle AND Hipertension.
Hasil : Hasil menunjukkan adanya pengaruh terapi Rosella terhadap hipertensi dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole, tolerability 100% dan sama efektifnya dengan obat penurun tekanan darah baik Rosella diberikan dalam bentuk ekstrak/serbuk maupun dalam bentuk teh. Dampak terapi Rosella terhadap hiperlipidemia antara lain dapat menurunkan kolesterol plasma dan kadar glukosa plasma menurunkan level serum trygliserida, meningkatkan HDL dan menurunkan resiko atherosclerosis, menurunkan berat badan dan dapat menghambat proses diferensiasi adipocyt dari 3T3-L1 preadiposit yang dirangsang oleh insulin, deksametasone dan isobutylmethylxanthine dan perubahan apolipoprotein A1 dan lipoprotein.
Kesimpulan : penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk mendapatkan bukti yang lebih kuat, waktu terapi yang lebih lama juga diperlukan untuk mendapatkan hasil terapi yang lebih akurat. Masih banyaknya penelitian yang menjadikan sampel hewan (tikus) dengan hasil signifikan belum dapat dijadikan dasar untuk mengeneralisir hasil efek yang sama pada manusia.
Kata kunci : Rosella, Hipertensi, Hiperlipidemia
Pendahuluan
Rosella (Hibisscus sabdariffa linn) adalah salah satu spesies tanaman yang masih merupakan family Malvaceae dan varitas sabdariffa L yang dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan. Menurut beberapa hasil penelitian terbukti berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, antihipertensi dan dapat menurunkan kadar kolesterol.[1]
Kemanjuran dan khasiat Rosella sebagai suplemen kesehatan pada saat ini telah banyak dikenal terutama dalam manfaat sebagai antioksidan. Kandungan phenolic alami yang berlimpah merupakan contoh sumber alami antioksidan. Selain itu Rosella juga mengandung ascorbic acid, fruit acid dan anthocyanin.[1, 2]
Anthocyanin, pada saat ini, telah banyak dilaporkan mempunyai manfaat positif terhadap kesehatan, yaitu dapat bekerja bersama antioksidan dan mempunyai efek menurunkan penyakit jantung koroner dan kanker.[2, 3]
Penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa ahli menggunakan teknik in vivo dan in vitro dengan sampel penelitian hewan dan manusia. Penelitian in vivo pada hewan pernah dilakukan untuk mengetahui efek Rosella terhadap lemak tubuh[2, 4]. Sedangkan in vivo pada manusia dan in vitro pada sel jaringan manusia dilakukan untuk meneliti efek Rosella terhadap lemak tubuh, lipoprotein dan hipertensi[1, 2, 5, 6].
Perry, 1980, menyampaikan bahwa daun Rosella telah diketahui mempunyai banyak efek terapeutik dan digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara seperti Taiwan, Filipina, Myanmar dan Afrika. Faraji and Haji Tarkhani, 1999; Onyenekwe et al., 1999; Ali et al., 1991 menyampaikan hasil riset bahwa Rosella dapat menurunkan tekanan darah. Adegunloye, tahun 1996, menduga bahwa efek antihipertensi dari ekstrak Rosella bekerja mirip dengan mekanisme acetylcholine dan histamin yaitu menimbulkan efek relaksasi.[1]
Manfaat Rosella sebagai terapi pada penderita hipertensi pernah dilakukan pada tahun 2004[5] dan tahun 2010[2, 7]. Penelitian dilakukan untuk membandingkan efektivitas antihipertensi dan tolerability pada ekstrak Rosella terstandar dengan captopril[5], dan untuk menguji efek antihipertensi Rosella dalam bentuk sajian minuman teh dan dibandingkan dengan placebo ( artificial hibiscus flavor concentrate)[2]. Dengan hasil Rosella mempunyai kemampuan untuk  menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik tanpa dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan penggunaan diet suplemen lain.
Efek Rosella terhadap serum lipid pernah diuji dengan melakukan penelitian secara in vivo dengan menggunakan tikus untuk mengetahui efek Rosella terhadap level kolesterol, trygliserides, HDL-C, uric acid dan status oksidasi[1, 8]. Penelitian in vitro dilakukan untuk melihat efektivitas inhibitor lemak dan penelitian in vivo pada manusia dilakukan untuk mengetahui efek Rosella terhadap profil lipid dan lipoprotein dengan kondisi klien Diabetes Type II [6].
Kayanya manfaat Rosella masih merupakan area yang luas untuk dijadikan penelitian. Kebanyakan penelitian masih menggunakan tikus untuk mengetahui manfaat secara in vivo dari Rosella, sehingga perlu dikembangkan sekali hasil – hasil penelitian mengenai manfaat Rosella terhadap manusia dan bentuk sajian Rosella yang paling efektif dan paling optimal khasiatnya terhadap penyembuhan penyakit pada manusia ataupun bersifat untuk pemeliharaan kesehatan.
Tujuan
Tujuan review ini adalah untuk mengeksplorasi efek terapeutik Rosella terhadap hipertensi dan hiperlipidemia. Pertanyaan khusus dalam sistematik review ini adalah :
1.   Apakah terapi Rosella dapat menurunkan tekanan darah baik sistole maupun diastole?
2.   Apakah terapi Rosella dapat menurunkan kadar kolesterol total dalam darah, meningkatkan HDL, menurunkan Trygliserida dan menurunkan LDL?
3.   Apakah terapi Rosella mempunyai efek terapeutik lain yang belum populer dan perlu diteliti?
Metodologi
Sistematik review ini merupakan penelitian sekunder dengan menggunakan artikel / jurnal penelitian sebagai sumber data. Dilakukan penilaian kualitas artikel/jurnal dengan mengkaji secara independen artikel tersebut sehingga dapat dikategorikan sebagai sumber data yang relevan atau tidak. Informasi mengenai topik, karakteristik partisipan, intervensi dan hasil juga menjadi catatan. Dua reviewer menskrining judul dan abstrak, kemudian mengeliminasi artikel yang tidak ada relevansinya. Full text dari semua artikel penelitian yang relevan dilakukan review oleh dua reviewer.
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi journal yang digunakan adalah :
1.   Topik penelitian berkaitan dengan terapi Rosella untuk hipertensi, hiperlipidemia secara independen maupun keduanya
2.   Jenis penelitian kuantitatif
3.   Desain penelitian yang memenuhi Randomized controlled trials, randomized clinical trial dan non randomized controlled trials in vivo maupun in vitro
4.   Sampel penelitian hewan (tikus) atau manusia
5.   Bentuk Rosella yang digunakan dalam bentuk serbuk (ekstrak) atau teh (tisane)
6.   Hasil dalam artikel adalah laporan mengenai efek Rosella terhadap tekanan darah, terhadap kadar kolesterol total, kadar HDL dan Trigliserida
Pencarian Literatur
Pencarian artikel dengan menggunakan Proquest dan EBSCO : CINAHL, MEDLINE, NURSING CENTRE dengan menggunakan keywords : hibisscus sabdariffa OR Roselle AND Hypertension tanpa pembatasan waktu dan metodologi penelitian dikarenakan penelitian mengenai Roselle masih terbatas. Hasil pencarian didapatkan 35 artikel yang berkaitan dengan Roselle, hipertensi dan hiperlipidemia.

Hasil Pencarian
17 artikel
 
Proses pencarian artikel dilakukan melalui 2 search engine yang berbeda yaitu Proquest menghasilkan 17 artikel yang berkaitan dan 18 artikel melalui EBSCO. Dari 35 artikel diidentifikasi 8 artikel relevan untuk dijadikan sebagai referensi. Hasil dari analisis dan sintesis disampaikan di bawah ini :







Skema 1. Seleksi Artikel
 

 




Hasil
Hasil penelitian dapat digambarkan bahwa 8 penelitian menjelaskan mengenai efek terapi Rosella terhadap hipertensi dan hiperlipidemia, 6 penelitian dilakukan pada manusia[2-7], 2 penelitian dilakukan pada tikus[1, 8]. Dengan rincian 3 artikel berkaitan dengan terapi Rosella dengan hipertensi[2, 5, 7]. 1 artikel berkaitan dengan komposisi/kandungan Rosella [3], 1 artikel berkaitan dengan hiperlipidemia pada DM tipe II[6], dan 3 artikel berkaitan dengan hiperlipidemia[1, 4, 8].
Berdasarkan hasil sistematic review yang dilakukan pada beberapa artikel, menunjukkan adanya pengaruh terapi Rosella terhadap hipertensi dan hiperlipidemia. Dampak terapi Rosella terhadap hipertensi antara lain dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole, tolerability 100% dan sama efektifnya dengan obat penurun tekanan darah baik Rosella diberikan dalam bentuk ekstrak/serbuk maupun dalam bentuk teh[2, 8]. Walaupun demikian terdapat 1 artikel menurut Wahabi, tahun 2010, yang menyatakan tidak ada bukti yang dapat dipercaya untuk merekomendasikan penggunaan Rosella untuk mengobati hipertensi primer dalam pasien dewasa[7].
Dampak terapi Rosella terhadap hiperlipidemia antara lain dapat menurunkan kolesterol plasma dan kadar glukosa plasma[8], menurunkan level serum trygliserida, meningkatkan HDL dan menurunkan resiko atherosclerosis, menurunkan berat badan[1, 6] dapat menghambat proses diferensiasi adipocyt dari 3T3-L1 preadiposit yang dirangsang oleh insulin, deksametasone dan isobutylmethylxanthine[4] dan perubahan apolipoprotein A1 dan lipoprotein[6].
Hasil studi terbaru, Wong et al., tahun 2002, menunjukkan kemampuan Rosella sebagai terapi alternatif herbal pada hipertensi dan hiperlipidemia dikarenakan Rosella mengandung 141.09 mg/100g ascorbic acid, 1.88 mg/100g of betha-carotene, 296 mg/100 gram of total phenolic yang mempunyai komposisi gallic acid ekuivalen dan 2.53 mg/100g of anthocyanins yang terlihat sebagai delphinin-3-glucoside[1].
Diskusi
Apakah terapi Rosella dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole?
Empat artikel penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi Rosella dengan penurunan tekanan darah sistole dan diastole yang efektifitasnya sama dengan obat kimia penurun tekanan darah[2, 3, 5, 7]. Kondisi hipertensi yang dijadikan sampel untuk intervensi penelitian adalah moderate hipertensi[5], prehipertensi dan mildly hipertensi[2] serta hipertensi secara umum[3, 7].
Terapi Rosella dalam bentuk serbuk (ekstrak) mempunyai efek terapeutik dan tolerability yang sama dengan obat kimia jenis Captopril pada kondisi hipertensi moderat, hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arellano et al., 2004, yang melakukan penelitian untuk membandingkan rata – rata efek terapeutik dan tolerability dari terapi Rosella (9.6 mg anthocyanins) dan konsumsi Captopril (50 mg/hari) pada 75 pasien (36 experimen dan 39 control) dengan diagnosis hipertensi yang mempunyai rentang umur 30 – 80 tahun dan tidak menggunakan antihipertensi selama 1 bulan terakhir. Hasil yang didapatkan Rosella ternyata mempunyai kemampuan untuk menurunkan tekanan darah sistolik (SBP) dari rata – rata 139.05 mmHg ke rata – rata 123.73 mmHg (ANOVA ρ < 0.03) dan tekanan darah diastolik (DBP) dari rata – rata 90.81 mmHg ke 79.52 mmHg (ANOVA ρ < 0,06) sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan penurunan tekanan darah sistole dan diastole antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (ANOVA ρ > 0,25). Kemampuan tolerability di kedua kelompok 100%.
Terapi Rosella dalam bentuk teh (tisane) juga mempunyai efek terapeutik menurunkan tekanan darah sistole maupun diastole. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mc.Kay et al., 2010, yang melakukan penelitian untuk menguji efek antihipertensi teh Rosella pada 65 pasien dengan pre dan mildly hipertensi dengan usia 30 – 70 tahun ( a randomized, double blind, placebo – controlled clinical trial ).
Penelitian Mc.Kay et al., 2010, menunjukkan bahwa teh Rosella konsumsi 3 x 240 mL servings/hari dengan kandungan teh Rosella 1.25 gram/serving, mempunyai efek lebih dalam menurunkan tekanan darah sistolik bila dibandingkan dengan placebo (16-18 drops (1.2 mL) teh buatan dengan cita rasa Rosella yang diaduk dalam 240 ml air/serving). Tekanan darah diastolik juga menunjukkan penurunan meskipun hasilnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan placebo. Partisipan dengan SBP lebih tinggi menunjukkan respon yang lebih baik terhadap terapi teh Rosella dan terapi ini tidak menunjukkan adanya pengaruh dari usia, jenis kelamin atau penggunaan diet suplemen sehari – hari.
Efek terapi Rosella dalam bentuk teh juga pernah dilakukan oleh Haji Farani dan Haji Tarkhani tahun 1999. Sebagai perbandingan pada penelitian ini kelompok eksperimen mengkonsumsi teh Rosella 1 gelas / hari (2 sendok penuh teh Rosella dalam segelas air) dan kelompok kontrol mengkonsumsi black tea dengan penyajian yang sama. Penggunaan black tea sebagai placebo merupakan pemilihan yang kurang tepat dikarenakan black tea mengandung kafein, catechins and flavonols yang mempunyai efek vasodilatasi sehingga masih mungkin mempengaruhi hasil penelitian pada kelompok kontrol.
Apakah terapi Rosella dapat menurunkan hiperlipidemia?
Empat artikel penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi Rosella dengan penurunan kadar lemak/kolesterol dalam tubuh[1, 4, 6, 8]. Dua artikel penelitian menggunakan sampel tikus (in vivo)[1, 8] dan 2 artikel menggunakan sampel manusia in vivo[8] dan in vitro[4].
Terapi Rosella mempunyai efek terapi penurunan berat badan, peningkatan HDL, penurunan triglyserida, penurunan resiko atherosclerosis. Pernyataan itu ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Ling Tee, et al.,2002, yang melakukan penelitian efek terapi Rosella terhadap kadar kolesterol, triglyserida, HDL C, uric acid dan status oksidasi dengan sampel penelitian tikus Sprague Dawley[1]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang mengkonsumsi 2.5% Rosella saja mengalami penurunan berat badan, triglyserida, resiko arterosklerosis dan peningkatan kadar HDL yang signifikan (ρ < 0,05) jika dibandingkan dengan kelompok yang mengkonsumsi 2.5% Rosella dan 15% soybean oil, kelompok control atau kelompok yang mengkonsumsi 15% soybean oil saja.
Proses penurunan berat badan terjadi dikarenakan Rosella mengandung hibiscuss acids, alactone of hydroxytric acid (HCA) yang berfungsi sebagai faktor penghambat produksi lemak yang berasal dari karbohidrat (Griebel, 1939)1. Penurunan kadar triglyserida dan resiko arterosklerosis terjadi dikarenakan peningkatan HDL akan membawa kolesterol kembali ke liver, dipecahkan dan dieksresikan sehingga secara keseluruhan menurunkan kadar kolesterol total[1].
Efek Rosella terhadap lemak yang dilakukan pada sel manusia secara in vitro dilakukan oleh Sunny-Kim, et al., 2003, yang melakukan penelitian dengan menggunakan berbagai variasi Rosella yang dimasukan ke confluent 3T3 –L1 preadipocytes dan diinkubasikan selama 36 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rosella mempunyai efek menghambat lemak adipogenic yang terakumulasi dari preadipocytes secara signifikan (ρ < 0,01)[4].
Perubahan adipogenic dilakukan dengan adanya perubahan morfologi sel, karakteristik biokimia dan transkripsi gen dalam berespon terhadap berbagai hormon dan signal nutrisi. Proses inisiasi dimulai dengan transisi morfologi fibroblast-like shape dari preadipocyt ke bentuk melingkar. Secara simultan sel mulai untuk mengakumulasikan triglycelida ke bentuk multilocular lemak[4].
Telah ditemukan bahwa kultur preadipocytes, dengan terapi Rosella, mengakumulasikan sedikit triglicerida  jika dibandingkan dengan sel yang hanya diterapi dengan insulin. Sehingga disimpulkan bahwa Rosella ekstrak mempunyai kemampuan untuk menghambat diferensiasi adipogenis menjadi trigliserida[4].
Terapi Rosella juga mempunyai efek menurunkan kolesterol plasma dan konsentrasi glukosa. Penelitian diuji pada hewan dilakukan oleh Agoreyo, et al., 2008, yang melakukan penelitian pada tikus albino menggunakan ekstrak Rosella dengan hasil terbukti secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam plasma (ρ <0,05) dan kadar glukosa dalam plasma (ρ < 0,05)[8].
Pembuktian terapi Rosella mempunyai efek terapi terhadap profil lipid dan lipoprotein pada manusia dilakukan pada pasien Diabetes Tipe II sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khosravi, et al., 2009, yang melakukan penelitian dengan sampel 60 pasien dengan diabetes dengan membandingkan hasil kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang mengkonsumsi black tea[6].Penurunan kadar total kolesterol, LDL, triglyserida dan Apo-B100 terjadi pada kelompok eksperimen secara signifikan (ρ = 0,002) sedangkan pada kelompok black tea hanya HDLc yang menunjukkan perubahan secara signifikan (ρ = 0,002)[6].
Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai efek terapi Rosella sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia pada manusia masih terbatas. Penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk mendapatkan bukti yang lebih kuat, waktu terapi yang lebih lama juga diperlukan untuk mendapatkan hasil terapi yang lebih akurat. Masih banyaknya penelitian yang menjadikan sampel hewan (tikus) dengan hasil signifikan belum dapat dijadikan dasar untuk mengeneralisir hasil efek yang sama pada manusia. Sehingga tetap dibutuhkan penelitian – penelitian terapi Rosella yang menggunakan sampel manusia.
Berbagai artikel penelitian yang ditelaah belum ada yang menunjukkan dalam bentuk sajian apa, Rosella akan mempunyai efek terapi maksimal, apakah dalam bentuk serbuk (ekstrak) atau dalam bentuk teh (tisane), apakah bentuk serbuk lebih baik untuk hipertensi atau hiperlipidemia atau keduanya atau bentuk teh lebih baik, atau kedua sajian mempunyai efektifitas yang sama. Efek samping penggunaan terapi Rosella juga belum ditemukan secara pasti.
Sehingga sistematic review ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari artikel tidak dapat dipastikan mengenai efek terapi Rosella terhadap kondisi hipertensi dan hiperlipidemia pada pasien manusia yang disebabkan karena keterbatasan jurnal penelitian dan keterbatasan metodologi penelitian yang dilakukan.
Oleh karena itu dibutuhkan penelitian – penelitian lanjutan dengan menggunakan metodologi kualitas tinggi, sebelum dapat digunakan sebagai dasar untuk aplikasi dalam praktek perawatan dan pemeliharaan kesehatan. Dengan hasil penelitian yang berkembang dan reliable, perawat dapat memberikan terapi Rosella ini sebagai alternatif pilihan perawatan homecare bagi pasien dengan hipertensi ataupun dengan hiperlipidemia.
REFERENCES :
1.            Ling Tee, P., et al., Effect of roselle (Hibiscus sabdariffa L.) on serum lipids of Sprague Dawley rats. Nutrition and Food Science, 2002. 32(4/5): p. 190.
2.            Mc.Kay, D.L., et al., Hibiscus Sabdariffa L. Tea (Tisane) Lowers Blood Pressure in Prehypertensive and Mildly Hypertensive Adults. The Journal of Nutrition, 2010. 140(2): p. 298.
3.            Kong Wong, P., et al., Physico-chemical characteristics of roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Nutrition and Food Science, 2002. 32(2/3).
4.            Sunny Kim, M., et al., Hibiscus Extract Inhibits the Lipids Droplet Accumulation and Adipogenic Transcription Factors Expression of 3T3-L1 Preadipocytes. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, 2003. 9(4): p. 499-504.
5.            Arellano, A.H., et al., Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension : a controlled and randomized clinical trial. Phytomedicine, 2004. 11(5): p. 375.
6.            Khosravi, H.M., et al., Effects of Sour Tea (Hibiscus sabdariffa) on Lipid Profile and Lipoproteins in Patients with Type II Diabetes. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, 2009. 15(8): p. 899-903.
7.            Kaplan, R. and T. Schub, Hypertension : Alternative Therapies. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, 2010. 16(12): p. 299.
8.            Agoreyo, F.O., B.O. Agoreyo, and M.N. Onuorah, Effect of aqueous extracts of Hibiscus sabdariffa and Zingiber Officinale on blood cholesterol and glucose levels of rats. African Journal of Biotechnology, 2008. 7(21): p. 3949-3951.